KARAKTER PRODUKSI DAN HERITABILITAS BEBERAPA MUTAN KEDELAI HITAM PADA GENERASI M6

  • Riska Devita Aprianti Universitas Diponegoro
  • Florentina Kusmiyati Universitas Diponegoro
  • Karno Universitas Diponegoro
Keywords: Genotipe, Heritabilitas, Kedelai Hitam, Mutasi, Produksi

Abstract

Peningkatan produksi kedelai dengan induksi mutasi pada pemuliaan tanaman diharapkan dapat menghasilkan kedelai yang berdaya hasil tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji karakter produksi dan heritabilitas dari beberapa mutan tanaman kedelai hitam generasi M6. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial. Penelitian ini menggunakan 4 genotipe benih kedelai hitam generasi M5 hasil iradiasi sinar gamma dan 3 varietas pembanding yaitu Detam 1, Detam 3 Prida, dan Detam 4 Prida. Parameter yang diamati meliputi umur berbunga, umur panen, bobot polong, jumlah biji tanaman, bobot 100 biji dan bobot biji per tanaman. Data dianalisis dengan uji F dan uji lanjut DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan umur berbunga dan umur panen genotipe mutan 400/1-2-2-6 dan 256/1-2-9-29 lebih cepat dibandingkan genotipe lain. Bobot polong per tanaman, bobot 100 biji, bobot biji setiap tanaman, dan jumlah biji per tanaman pada genotipe mutan kedelai generasi M6 tidak berbeda nyata dengan varietas pembanding.  Nilai heritabilitas dalam arti luas pada karakter produksi meliputi bobot polong, jumlah biji, bobot 100 biji dan bobot biji per tanaman bernilai rendah, pada karakter umur berbunga dan umur panen memiliki nilai heritabilitas sedang.

 

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arifiana, N.B dan N. Sjamsijah. 2017. Respon seleksi tanaman f3 pada beberapa genotipe tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill). J. Agriprima, 1 (1) : 46 – 53.

Balitkabi. (2016). Deskripsi Varietas Unggul Kedelai 1918 - 2016. Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi.

BPS. (2019). Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka. Badan Pusat Statistik.

Dwiputra, A.H., D. Indradewa dan E.T. Susila. 2015. Hubungan komponen hasil dan hasil tiga belas kultivar kedelai (Glycine max (L.) Merr.). J. Vegetalika, 4 (3) : 14 – 28.

Hanafiah, D.S. Trikoesoemaningtyas., S. Yahya dan D. Wirnas. 2010. Studi radiosensitivitas kedelai [Glycine max (L) Merr] varietas argomulyo melalui irradiasi sinar gamma. J. Bionatura, 12 (2) : 103-109.

Handayani, T dan I.M. Hidayat. 2012. Keragaman genetik dan heritabilitas beberapa karakter utama pada kedelai sayur dan implikasinya untuk seleksi perbaikan produksi. J. Hortikultura, 22 (4) : 327 – 333.

Kuswantoro, H., L. Ujianto., A. Sulistyo dan R.T. Hapsari. 2016. Hasil dan komponen hasil galur-galur kedelai di dua lokasi. J. Agronomi Indonesia, 44 (1) : 26 – 32.

Maesaroh, A., A. Amurwanto dan A. Yuniaty. 2014. Analisis rapd kecipir polong panjang Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC hasil mutasi iradiasi sinar gamma. J. Scripta Biologica, 1 (1) : 1-7.

Pusat Data dan Informasi Pertanian Kementrian Pertanian. (2015). Outlook Komoditas Pertanian Tanaman Pangan Kedelai.

Putra, A., M. Barmawi dan N. Sa’diyah. 2015. Penampilan karakter agronomi beberapa genotipe harapan tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) generasi f6 hasil persilangan wilis x mlg2521. J. Agrotek Tropika, 3 (3) : 348 – 354.

Rahmat, F., Zuyasna dan N. Mayani. 2018. Uji daya hasil kedelai (Glycine max (L.) Merril) varietas kipas merah mutan generasi ke-3 (m3) di kebun percobaan fakultas pertanian. J. Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah, 3 (2) : 31 – 42.

Septeningsih, C., A. Soegianto dan Kuswanto. 2013. Uji daya hasil pendahuluan galur harapan tanaman kacang panjang (Vigna sesquipedalis L. Fruwirth) berpolong ungu. J. Produksi Tanaman, 1 (4) : 314 - 324

Sibarani, I.B., R.R. Lahay dan D.S. Hanafiah. 2015. Respon morfologi tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill) varietas anjasmoro terhadap beberapa iradiasi sinar gamma. J. Online Agroekoteknologi, 3 (2) : 515 – 526.

Sjamsijah, N., N. Varisa dan Suwardi. 2018. Uji daya hasil beberapa genotipe tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill) produksi tinggi dan umur genjah generasi f6. J. Agriprima, 2 (2) : 106 – 116.

Taufiq, A dan T. Sundari. 2012. Respon tanaman kedelai terhadap lingkungan tumbuh. Buletin Palawija, 23 : 13 – 26.

Umarie, I dan M. Holil. 2016. Potensi hasil dan kontribusi sifat agronomi terhadap hasil tanaman kedelai (Glycine max L. Merril) pada sistem tumpansari tebu-kedelai. J. Agritrop, 14 (1) : 1 – 11.

Wardana, C.K., A.S. Karyawati dan S.M. Sitompul. 2015. Keragaman hasil, heritabilitas dan korelasi f3 hasil persilangan kedelai (Glycine max l. Merril) varietas anjasmoro dengan varietas tanggamus, grobogan, galur ap dan ub. J. Produksi Tanaman, 3 (3) : 182 – 188.
Published
2021-06-28
Section
Articles