https://agrotech.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/agrotech/issue/feedJurnal Agrotech2024-10-02T08:19:43+00:00Dr. If'all, S.TP., M.Siifall@unisapalu.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal<strong> Agrotech</strong> merupakan media informasi berupa hasil penelitian, studi kepustakaan, gagasan, aplikasi teori dan kajian analisis dari bidang ilmu agronomi, ilmu tanah, ilmu hama dan penyakit, ilmu benih, pemuliaan tanaman, ekonomi pertanian dan ekofisiologi yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu. Jurnal <strong>Agrotech</strong> terbit dua kali dalam setahun yaitu bulan juni dan desember</p>https://agrotech.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/agrotech/article/view/149ANALISIS KANDUNGAN ZINC PADA BERBAGAI ORGAN TANAMAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI (Oryza sativa L.)2024-10-02T08:19:40+00:00Ricky Pahlevi Nurhidayatrickynurhidayat312@gmail.comElia Azizahrickynurhidayat312@gmail.comKasdi Pirngadirickynurhidayat312@gmail.comElis Septianingrumrickynurhidayat312@gmail.comWage Ratna Rohaenirickynurhidayat312@gmail.com<p>Padi (<em>Oryza sativa</em> L.) merupakan tanaman utama, namun memiliki kandungan nutrisi yang rendah khususnya pada nutrisi mikro seperti zinc yang dapat menyebabkan stunting. Pemuliaan tanaman dalam mengembangkan varietas baru dengan nutrisi tinggi memerlukan dasar untuk memilih genotipe unggul yang akan dikembangkan mulai dari pemetaan dan seleksi tetua. Penelitian dilakukan di Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi (BBPSIP), Subang dari bulan Agustus 2022 sampai Februari 2023. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan sebanyak 9 yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 unit percobaan. Pengukuran kandungan zinc pada organ menggunakan alat x-ray fluorescence (XRF) Supreme 8000. Parameter yang diukur adalah kandungan zinc organ beras pecah kulit, kandungan zinc organ daun padi, kandungan zinc organ batang padi, dan kandungan zinc organ akar padi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji ANOVA pada taraf signifikan 5 %. Hasil penelitian menunjukkan seluruh parameter pengamatan memiliki hasil berbeda nyata pada varietas dengan sebaran terbaik pada bagian beras pecah kulit dan daun terdapat pada perlakuan varietas padi lokal mawo, sedangkan pada genotipe dengan kandungan zinc organ akar dan batang terbaik terdapat pada galur murni B13884MR-29-1-1.</p>2024-06-30T08:13:10+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Agrotechhttps://agrotech.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/agrotech/article/view/150PENGARUH CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP PENAMPILAN MORFOLOGI DAN AGRONOMI GALUR-GALUR PADI ZINC TINGGI BERDASARKAN METODE RAISED BED SYSTEM2024-10-02T08:19:37+00:00Aradia Widiantariaradiaw03@gmail.comElia Azizaharadiaw03@gmail.comKasdi Pirngadiaradiaw03@gmail.comCucu Gunarsiharadiaw03@gmail.comWage Ratna Rohaeniaradiaw03@gmail.com<p>Perakitan varietas padi (<em>Oryza sativa</em> L.) tinggi zinc memerlukan evaluasi pada beberapa sifat pertumbuhan dan hasil sebelum akhirnya diseleksi dan dilepas sebagai varietas baru. Metode <em>raised bed system</em> (RBS) merupakan salah satu metode dalam skrining toleransi kekeringan pada tanaman padi yang lebih mudah diatur dan cepat untuk memberikan cekaman kekeringan yang homogen. Penelitian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi (BBPSIP), Subang dari bulan Oktober 2022 sampai Maret 2023. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan sebanyak 24 yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 72 unit percobaan. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, umur berbunga, umur panen, panjang malai, persentase gabah isi dan gabah kering giling per rumpun. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji ANOVA pada taraf signifikan 5 %. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh nyata dalam berbagai galur dan varietas tanaman padi pada cekaman kekeringan metode <em>raised bed system</em> terhadap tinggi tanaman. Galur dengan tinggi tanaman terbaik yaitu galur UDH 13. Sementara pada parameter jumlah anakan produktif dan persentase gabah isi memiliki hasil yang tidak berbeda nyata.</p>2024-06-30T08:19:25+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Agrotechhttps://agrotech.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/agrotech/article/view/151PENGARUH PROPORSI JUMLAH TANAMAN PADA SISTEM TUMPANGSARI KUBIS BUNGA (Brassica oleracea L var. PM 126) DAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L var. Vima 1) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL2024-10-02T08:19:34+00:00Mohammad Arief Mu'min Patriot Hukamaariefmukmin22@gmail.comDevie Rienzani Supriadiariefmukmin22@gmail.comDarso Sugionoariefmukmin22@gmail.comRika Yayu Agustiniariefmukmin22@gmail.com<p>Tumpangsari adalah salah satu cara untuk meningkatkan hasil dan produktivitas lahan dengan menanam dua jenis tanaman atau lebih, pengaturan proporsi tanaman yang optimal dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dan hasil produksi pada kedua tanaman tesebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan proporsi jumlah tanaman terbaik pada sistem tumpangsari kubis bunga dan kacang hijau terhadap pertumbuhan dan hasil, serta menentukan Nilai Kesetaraan Lahan (NKL). Penelitian ini dilakukan di Lahan Sawah, di Desa Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, pada bulan Desember 2022 – Maret 2023. Penelitian ini menggunakan metode eskperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktor tunggal, dengan 5 ulangan dan 5 perlakuan, K1 = 100% kubis bungan, K2 = 25% kubis bunga + 75% kacang hijau, K3 = 50% kubis bunga + 50% kacang hijau, K4 = 75% kubis bunga + 25% kacang hijau, K5 = 100% kacang hijau. Data dianalisis secara stastitik menggunakan ANOVA uji F taraf 5% dan uji lanjut menggunakan <em>uji lanjut </em><em>Least Significant Difference</em> (LSD) pada taraf 5%. Proporsi tanaman yang terbaik adalah perlakuan K4 (75% kubis bunga + 25% kacang hijau), menunjukan Nilai Kesetaraan Lahan (NKL) terbesar yaitu 1,041</p>2024-06-30T08:25:49+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Agrotechhttps://agrotech.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/agrotech/article/view/152RESISTENSI WERENG BATANG COKELAT (Nilaparvata lugens) POPULASI TIRTAMULYA KARAWANG TERHADAP INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF IMIDAKLOPRID2024-10-02T08:19:31+00:00Muhammad Naufal Nur Hidayahmnaufal855@gmail.comLutfi Afifahlutfiafifah@staff.unsika.ac.idSatriyo Restu Adhilutfiafifah@staff.unsika.ac.idBudi Irfanlutfiafifah@staff.unsika.ac.id<p>Wereng Batang Cokelat (<em>Nilaparvata lugens</em>) merupakan hama utama pada tanaman padi. Aplikasi insektisida sintetik yang berlebihan dapat mengakibatkan terjadinya resistensi <em>N. lugens</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resistensi <em>N. lugens</em> populasi Kecamatan Tirtamulya di Karawang terhadap insektisida berbahan aktif imidakloprid. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 4 ulangan dan 7 perlakuan yang terdiri dari: Kontrol (I0), Imidakloprid 0,5 ml/l (I1), Imidakloprid 1 ml/l (I2), Imidakloprid 1,5 ml/l (I3), Imidakloprid 2 ml/l (I4), Triflumezopirim 0,5 ml/l (I5), Azzadirachtin 15 ml/l (I6). Populasi sampel uji <em>N. lugens </em>yang digunakan yaitu populasi standar dan populasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua <em>N. lugens </em>populasi lapangan yaitu dari Kecamatan Tirtamulya masih rentan tetapi terdapat indikasi resisten terhadap insektisida imidakloprid (RR 1 ). Kecamatan Tirtamulya memiliki nilai RR 1,44.</p>2024-06-30T08:30:59+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Agrotechhttps://agrotech.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/agrotech/article/view/157PENGARUH KOMBINASI KONSENTRASI VERMIKOMPOS DAN PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI PAGODA (Brassica norinosa L.) PADA HIDROPONIK SISTEM WICK2024-10-02T08:19:27+00:00Laurensia Septiana Sinagalaurensiaseptiana11@gmail.comBastaman Syahlaurensiaseptiana11@gmail.comRommy Andhika Laksonolaurensiaseptiana11@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh tertinggi dari kombinasi antara konsentrasi vermikompos dan pupuk daun terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pagoda (<em>Brassica norinosa</em> L.) pada hidroponik sistem <em>wick</em>. Percobaan dilaksanakan di <em>Green House</em> Taiwan Technical Mission Jl. Lingkar Tanjungpura, Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat pada bulan Agustus sampai Oktober 2022. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktor Tunggal. Terdapat 7 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali yaitu A (kontrol), B (AB <em>mix</em> 3 µS/cm + 5 ml/l vermikompos), C (AB <em>mix</em> 2 µS/cm + 5 ml/l vermikompos), D (AB <em>mix</em> 3 µS/cm + 10 ml/l vermikompos + 2 g/l pupuk daun), E (AB <em>mix</em> 2 µS/cm + 10 ml/l vermikompos + 2 g/l pupuk daun), F (AB <em>mix</em> 3 µS/cm + 15 ml/l vermikompos + 4 g/l pupuk daun), G (AB <em>mix</em> 2 µS/cm + 15 ml/l vermikompos + 4 g/l pupuk daun), sehingga terdapat 28 unit percobaan. Pengaruh perlakuan dianalisis ragam dan apabila uji F taraf 5% signifikan, maka dilanjutkan dengan uji DMRT (<em>Duncan Multiple Range Test</em>) pada taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan terdapat pengaruh nyata antara pemberian konsentrasi vermikompos dan pupuk daun terhadap parameter jumlah daun umur 21 hst, 28 hst, 35 hst, 42 hst, tinggi tanaman umur 21 hst, 28 hst, 35 hst, 42 hst, bobot segar tanaman dengan akar tanaman sawi pagoda.</p>2024-06-30T08:34:57+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Agrotechhttps://agrotech.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/agrotech/article/view/159PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA TANAH ULTISOL AKIBAT KOMBINASI PUPUK HAYATI, PUPUK ORGANIK CAIR DAN NPK 2024-10-02T08:19:24+00:00Waffa Durrotun Shalihah1910631090104@student.unsika.ac.idVera Oktavia Subardja1910631090104@student.unsika.ac.idRika Yayu Agustini1910631090104@student.unsika.ac.id<p>Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditi hortikultura yang termasuk sayuran rempah yang memiliki banyak manfaat, peningkatan produksi tanaman bawang merah dapat terus ditingkatkan dengan memanfaatkan lahan kering sebagai lahan pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada tanah Ultisol. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, yang terdiri dari : K1 (Pupuk Hayati), K2 (Pupuk Hayati + NPK), K3 (Pupuk Organik Cair), K4 (Pupuk Organik Cair + NPK ), K5 (Pupuk Hayati + Pupuk Organik Cair), K6 (Pupuk Hayati + Pupuk Organik Cair + NPK), K7 (NPK) sehingga terdapat 28 unit percobaan dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan Kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair, dan NPK menunjukkan adanya pengaruh nyata terhadap panjang akar sementara kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan hasil umbi tanaman bawang merah.</p>2024-06-30T08:38:42+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Agrotechhttps://agrotech.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/agrotech/article/view/160KOMBINASI PUPUK ORGANIK, HAYATI DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza Sativa L) VARIETAS INPARI 322024-10-02T08:19:21+00:00Sepdiyansyahsepdiyans@gmail.comVera Oktavia Subardjasepdiyans@gmail.comRika Yayu Agustinisepdiyans@gmail.com<p>Kebutuhan unsur hara sangat dibutukan bagi semua tanaman termasuk tanaman padi. Ketersediaan unsur hara juga dipengaruhi oleh mikrooganisme di dalam tanah, kedua faktor tersebut menjadikan kunci utama dalam kesuburan tanah pada lahan pertanian. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan dalam pemupukan yaitu dengan mengkombinasikan pupuk, agar ketersediaan unsur hara dan mikroorganisme tetap seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kombinasi pupuk terbaik terhadap pengaruh pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza Sativa L) Varietas Inpari 32. Percobaan dilakukan pada bulan Maret hingga juni 2023. Di lahan percobaan Fakultas Pertanian Unsika. Metode Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktor tunggal dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan yaitu P1 (Pupuk hayati), P2 (Pupuk hayati +NPK), P3 (Pupuk Orgnaik Cair), P4 (Pupuk Organik Cair + NPK), P5 (Pupuk Organik Cair + Pupuk Hayati), P6 (Pupuk Organik Cair + Pupuk Hayati + NPK), P7 (NPK). Jika terdapat perlakuan yang berpengaruh nyata dilakukan analisis Uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) Taraf 5%. Hasil analisis ragam kombinasi pupuk organik, hayati dan anorganik menunjukan adanya pengaruh nyata terhadap parameter pengamatan Tinggi tanaman, Jumlah anakan,Jumlah malai perumpun dan Bobot 1000 bulir.</p>2024-06-30T08:42:51+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Agrotechhttps://agrotech.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/agrotech/article/view/161PENGARUH KOMBINASI PUPUK HAYATI, PUPUK ORGANIK CAIR DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)2024-10-02T08:19:17+00:00Wilda Rahmawildarahma36@gmail.comVera Oktavia Subardjawildarahma36@gmail.comRika Yayu Agustiniwildarahma36@gmail.com<p>Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting peranannya dari berbagai aspek, dalam produktivitasnya saat ini tidak akan jauh dari penggunaan pupuk anorganik. Sehingga diperlukan adanya penggunaan kombinasi pupuk organik dan anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair, dan NPK paling baik untuk pertumbhuhan dan hasil tanaman cabai merah. Penelitian dilaksanakan di halaman Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang. Metode yang digunakan adalah Eksperimen dengan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok faktor tunggal dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, yang terdiri dari : P1 (Pupuk Hayati), P2 (Pupuk Hayati + NPK), P3 (Pupuk Organik Cair), P4 (Pupuk Organik Cair+NPK), P5 (Pupuk Organik Cair+Pupuk Hayati), P6 (Pupuk Hayati+Pupuk Organik Cair+NPK), dan P7 (NPK), sehingga terdapat 28 unit percobaan. Data yang diperoleh akan dianalisis uji F taraf 5% dengan uji lanjut Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK terhadap panjang akar, tetapi tidak terdapat pengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, bobot per buah, bobot per tanaman, jumlah buah per tanaman, dan panjang buah.</p>2024-06-30T08:45:56+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Agrotechhttps://agrotech.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/agrotech/article/view/162RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L sacchrata Sturt) VARIETAS BIMMO AKIBAT KOMBINASI PUPUK HAYATI PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK NPK2024-10-02T08:19:43+00:00Yasmin Ghita Anwarghita.y06@gmail.comVera Oktavia Subardjaghita.y06@gmail.comRika Yayu Agustinighita.y06@gmail.com<p>Jagung Manis (Zea mays L. sacchrata Sturt) merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Penignkatan produksi jagung manis dapat dilakukan dengan meningkatkan kesuburan tanah melalaui pemupukan.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK paling baik terhadap respon pertumbuhan dan hasil tanaman Jagung Manis. Penelitian dilaksanakan di lahan sekitar Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang pada bulan Maret sampai Mei tahun 2023. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, yang terdiri dari : H1 (Pupuk Hayati), H2 (Pupuk Hayati + NPK), H3 (Pupuk Organik Cair), H4 (Pupuk Organik Cair + NPK ), H5 (Pupuk Hayati + Pupuk Organik Cair), H6 (Pupuk Hayati + Pupuk Organik Cair + NPK), H7 (NPK) sehingga terdapat 28 unit percobaan dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair, dan pupuk NPK berpengaruh pada tinggi tanaman umur 42 hst (212,83 cm), jumlah baris per tongkol (13,33 baris), diameter tongkol dengan kelobot (4,77 cm), diameter tongkol tanpa kelobot (4,02 cm), bobot tongkol dengan kelobot (146,33 g), dan bobot tongkol tanpa kelobot (108,58 g).</p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Agrotechhttps://agrotech.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/agrotech/article/view/163INTENSITAS SERANGAN DAN FLUKTUASI POPULASI HAMA ULAT GRAYAK (Spodoftera frugiperda J.E Smith) PADA BEBERAPA GALUR TETUA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) MS-UNSIKA MUTAN GENERASI M72024-10-02T08:19:12+00:00Mulyani1999mulyani@gmail.comMuhammad Syafi'i1999mulyani@gmail.comLutfi Afifah1999mulyani@gmail.comBudi Irfan1999mulyani@gmail.com<p>Hama ulat grayak (<em>Spodoftera frugiperda</em> J.E Smith) merupakan hama penting pada tanaman jagung, penanaman varietas tahan merupakan salah satu cara untuk pengendalian serangan hama tanaman. Tujuan dari penelitian untuk mendapatkan galur tetua jagung manis MS-Unsika mutan generasi M7 yang memiliki ketahanan terhadap serangan hama ulat grayak. Metode menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal. Perlakuan terdiri dari 10 genotipe yaitu SR 1 (Galur SR Latan), M6 (SR Latan di iradiasi sinar gamma dosis 200 gy) M8 (SR Sweet di iradiasi sinar gamma dosis 200 gy) M9 (SR Bonanza di iradiasi sinar gamma dosis 200 gy) M10 (SR Jambo di iradiasi sinar gamma dosis 200 gy) G11 (Varietas Talenta), G12 (Varietas Bonanza), G13 (Varietas Maestro), G14 (Varietas Golden Boy), G15 (Varietas Exotic) dan diulang sebanyak 3 kali. Data di analisis menggunakan Anova, apabila terdapat pengaruh nyata, maka data dianalisis dengan menggunakan <em>Duncan’s Multiple Range Tes</em> (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan galur perlakuan M8 memiliki tingkat serangan hama ulat grayak terrendah yaitu sebesar 9.40% dengan populasi berkisar 0-6 ekor, pada varietas pembanding perlakuan G12 memiliki tingkat serangan terrendah yaitu sebesar 3.74% populasi berkisar 0-7 ekor.</p>2024-06-30T08:55:20+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Agrotech