RESPON PERTUMBUHAN DAN BIOMASSA NILAM AKIBAT PERBEDAAN TINGKAT NAUNGAN DAN ZAT PENGATUR TUMBUH ALAMI
Abstract
Pertumbuhan setek tanaman nilam dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah kesesuaian lingkungan tumbuh dan kecukupan terhadap hara tanaman. Oleh sebab itu untuk meningkatkan pertumbuhan setek nilam dibutuhkan kondisi lingkungan yang sesuai serta zat pengatur tumbuh yang dapat memicu pertumbuhannya. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Kawua Kecamatan Poso Kota Selatan Kabupaten Poso pada bulan Juni hingga November 2021, menggunakan rancangan petak terpisah. dengan pemberian naungan sebagai petak utama dan ZPT alami sebagai anak petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setek nilam dengan tingkat naungan 55% nyata lebih baik dalam meningkatkan jumlah dan panjang tunas, tinggi tanaman serta biomassa tanaman. Jenis ZPT alami kelapa hijau berpengaruh terhadap jumlah dan panjang tunas, dan jumlah daun nilam. Tidak ada interaksi antara pemberian naungan dengan ZPT alami pada pertumbuhan tanaman nilam.
Downloads
References
A Ndoda Kaka, I K Prasetyo, S. M. (2015). Pengaruh Air Kelapa Hijau Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sawi Putih ( Brassica chinensis l.). PRIMORDIA, 11, 43–60.
Bioclime. (2016). Panduan Budidaya Nilam ( Pogostemon cablin Benth .) dan Produksi Minyak Atsiri. In Indian Medicinal Plants. Deutsche Gesellschaft fur Internasionale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH. https://doi.org/10.1007/978-0-387-70638-2_1242
Darmanti, S., Nurchayati, Y., Hastuti, D., & Syaifuddin, M. (2009). Produksi Biomassa Tanaman Nilam (Pogostemon cablin) yang Ditanam pada Intensitas Cahaya yang Berbeda. Anatomi Fisiologi, XVII(1), 22–29. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janafis/article/view/2532
Darmawan, J., & Baharsjah, J. S. (2010). Dasar-dasar Fisiologi Tanaman. SITC.
Davies, P. J. (1995). Plant Hormones, Physiology, Biochemistry and Moleculer Biology. Kluwer Academic Publishers.
Ditjenbun. (2020). Harumnya Nilam Primadona Dunia.
Djamhuri E. (2011). Pemanfaatan Air Kelapa untuk Meningkatkan Pertumbuhan Stek Pucuk Meranti Tembaga (Shorea leprosula Miq.). Jurnal Silvikultur Tropika, 2 (1)(01), 5–4.
Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan. (2019). http://ditjenbun.pertanian.go.id/harumnya-nilam-primadona-dunia/
Kumar, D., Bijalwan, A., Kalra, A., & Dobriyal, M. J. R. (2016). Effect of Shade and Organic Manure on Growth and Yield of Patchouli [ Pogostemon Cablin ( Blanco ) Benth .] Under Teak ( Tectona Grandis L . F .) Based Agroforestry System. 142(0019), 1121–1129.
Lakitan, B. (2000). Dasar-dasar Fisiologi Tanaman. Raja Grafindo Persada.
Muslim, S. (2020). Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Alami Terhadap Pertumbuhan Setek Nilam. Universitas Sintuwu Maroso.
Pandey, S. K., Sarma, N., Begum, T., & Lal, M. (2020). Standardization of Different Drying Methods of Fresh Patchouli (Pogostemon cablin) Leaves for High Essential Oil Yield and Quality. Journal of Essential Oil-Bearing Plants, 1–9. https://doi.org/10.1080/0972060X.2020.1798289
Permentan. (2014). Pedoman Teknis Budidaya Nilam Yang Baik (Good Agricultural Practices/Gap on Patchouli). Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia, 1–16.
Rosiana, N. (2017). Posisi Daya Saing dan Tingkat Persaingan Minyak Atsiri Indonesia di Pasar Global. Jurnal Agribisnis Dan Sosial Ekonomi Pertanian, 2(1), 205–290.
Setiawan, & Sukamto. (2016). Morphological and physiological characters of shaded and un-shaded plants of patchouli. Bul. Littro, 27(2), 137–146.
Srivastava, L. M. (2002). Plant Growth and Development Hormoones and environment. Academic Press.
Stasiun Meteorologi Poso. 2021. Data Curah Hujan Harian Tahun 2021. Stasiun Meteorologi Poso.
Taiz, L., & Zeiger, E. (2010). Plant Physiology, Fifth Edition. Cell.