PENGARUH CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP PENAMPILAN MORFOLOGI DAN AGRONOMI GALUR-GALUR PADI ZINC TINGGI BERDASARKAN METODE RAISED BED SYSTEM
Abstract
Perakitan varietas padi (Oryza sativa L.) tinggi zinc memerlukan evaluasi pada beberapa sifat pertumbuhan dan hasil sebelum akhirnya diseleksi dan dilepas sebagai varietas baru. Metode raised bed system (RBS) merupakan salah satu metode dalam skrining toleransi kekeringan pada tanaman padi yang lebih mudah diatur dan cepat untuk memberikan cekaman kekeringan yang homogen. Penelitian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi (BBPSIP), Subang dari bulan Oktober 2022 sampai Maret 2023. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan sebanyak 24 yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 72 unit percobaan. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, umur berbunga, umur panen, panjang malai, persentase gabah isi dan gabah kering giling per rumpun. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji ANOVA pada taraf signifikan 5 %. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh nyata dalam berbagai galur dan varietas tanaman padi pada cekaman kekeringan metode raised bed system terhadap tinggi tanaman. Galur dengan tinggi tanaman terbaik yaitu galur UDH 13. Sementara pada parameter jumlah anakan produktif dan persentase gabah isi memiliki hasil yang tidak berbeda nyata.
Downloads
References
Aprillia, F., Samanhudi, S., & Pujiasmanto, B. 2017. Uji Daya Hasil Padi Hibrida 172 dan 6 Pada Jarak Tanam yang Berbeda. Agrotechnology Research Journal, 1(2), 45-47.
Bruulsema, T. W., Heffer, P., Welch, R. M., Cakmak, I., & Moran, K. (2012). Fertilizing crops to improve human health: a scientific review. Better Crops, 2, 96.
Chaniago, N. (2017). Karakteristik morfologi beberapa kultivar padi gogo lokal Sumatera Utara. Agrica Ekstensia, 11(2), 46-54.
Dulbari, D., Santosa, E., Koesmaryono, Y., & Sulistyono, E. (2018). Pendugaan kehilangan hasil pada tanaman padi rebah akibat terpaan angin kencang dan curah hujan tinggi. Indonesian Journal of Agronomy, 46(1), 17-23.
Ghifari, S. U., Kristamtini, K., Basunanda, P., Alam, T., & Widyawan, M. H. 2021. Evaluasi Galur Harapan Padi Hitam (Oryza sativa L.) Berdaya Hasil Tinggi dan Berumur Genjah. Vegetalika, 10(2), 94-106.
Gunarsih, C., Purwoko, B. S., Dewi, I. S., & Suwarno, W. B. (2022). Evaluasi Galur-galur Padi Sawah Dihaploid Hasil Kultur Antera Menggunakan Seleksi Indeks. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 50(1), 18-25.
IRRI. 2002. Standard Evaluation System (SES) For Rice. International Rice Research Institute. Manila. Phillippine.
Junaid-ur-Rahman, S., Chughtai, M. F. J., Khaliq, A., Liaqat, A., Pasha, I., Ahsan, S., ... & Sameed, N. (2022). Rice: a potential vehicle for micronutrient fortification. Clinical Phytoscience, 8(1), 1-14
Kato, Y. (2012). The Raised-Bed System and Deep-Root Restriction System: a Unique Method of Screening Deep-Rooted Genotypes in the Field. Methodologies for Root Drought Studies in Rice, 62.
Liu, H., Mei, H., Yu, X., Zou, G., Liu, G., & Luo, L. (2006). Towards improving the drought tolerance of rice in China. Plant Genetic Resources, 4(1), 47-53
Maisura, M., Chozin, M. A., Lubis, I., Junaedi, A., & Ehara, H. (2015). Laju asimilasi bersih dan laju tumbuh relatif varietas padi toleran kekeringan pada sistem sawah. Jurnal Agrium, 12(1).
Ndjiondjop, M. N., Manneh, B., Cissoko, M., Drame, N. K., Kakai, R. G., Bocco, R., ... & Wopereis, M. (2010). Drought resistance in an interspecific backcross population of rice (Oryza spp.) derived from the cross WAB56-104 (O. sativa)× CG14 (O. glaberrima). Plant Science, 179(4), 364-373.
Nugroho, S. P. (2018). 4,87 Juta Jiwa Penduduk Terdampak Kekeringan yang Tersebar di 4.053 Desa. BNPB Editorial.
Praba, M. L., Cairns, J. E., Babu, R. C., & Lafitte, H. R. (2009). Identification of physiological traits underlying cultivar differences in drought tolerance in rice and wheat. Journal of Agronomy and Crop Science, 195(1), 30-46.
Rahmad, D., Nurmiaty, N., Halid, E., Ridwan, A., & Baba, B. (2022). KARAKTERISASI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS PADI UNGGUL. Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan, 11(1), 37-45.
Rahmah, R., & Aswidinnoor, H. (2013). Uji daya hasil lanjutan 30 galur padi tipe baru generasi F6 hasil dari 7 kombinasi persilangan. Buletin Agrohorti, 1(4), 1-8.
Riyanto, A., Widiatmoko, T., & Hartanto, B. (2012, October). Korelasi antar komponen hasil dan hasil pada padi genotip F5 keturunan persilangan G39 X Ciherang. In Prosiding Seminar Nasional LPPM Unsoed (Vol. 3, No. 1).
Rohaeni, W. R., & Permadi, K. (2012). Analisis sidik lintas beberapa karakter komponen hasil terhadap daya hasil padi sawah pada aplikasi agrisimba. Agrotrop: Journal on Agriculture Science, 2(2), 185-190.
Sari, R. W., Sugihardjo, S., & Suminah, S. (2021). Motivasi Petani Menggunakan Padi Varietas Baru Hasil Riset Badan Tenaga Nuklir Nasional Di Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten. AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2(2), 131-142.
Sitaresmi, T., Hairmansis, A., Widyastuti, Y., Susanto, U., Wibowo, B. P., Widiastuti, M. L., ... & Nugraha, Y. (2023). Advances in the development of rice varieties with better nutritional quality in Indonesia. Journal of Agriculture and Food Research, 100602
Sugiarto, R., Kristanto, B. A., & Lukiwati, D. R. (2018). Respon pertumbuhan dan produksi padi beras merah (Oryza nivara) terhadap cekaman kekeringan pada fase pertumbuhan berbeda dan pemupukan nanosilika. J. Agro. Complex, 2(2), 169-179.
Sujinah, S., & Jamil, A. (2016). Mekanisme respon tanaman padi terhadap cekaman kekeringan dan varietas toleran.
Tubur H. W., ChozinM. A., SantosaE., & JunaediA. (2013). Respon Agronomi Varietas Padi terhadap Periode Kekeringan pada Sistem Sawah. Indonesian Journal of Agronomy, 40(3).